Kedudukan 'Isa Di Islam

Kedudukan 'Isa Di Islam - Hallo sahabat Downloadtan Bebas MP3, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kedudukan 'Isa Di Islam, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Pengetahuan Islam, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kedudukan 'Isa Di Islam
link : Kedudukan 'Isa Di Islam

Baca juga


Kedudukan 'Isa Di Islam

alaihissalam sebagai yang kuasa dan anak yang kuasa Kedudukan 'Isa di Islam
Kedudukan Isa di Islam

Al-QuranPedia.Org - Orang-orang Katolik menjadi ‘Isa ‘alaihissalam sebagai yang kuasa dan anak tuhan. Orang-Orang Katolik telah mengakibatkan ‘Isa sesuatu yang dia sendiri pun tidak ridho dengan hal tersebut, terlebih-lebih lagi Allah Tabaraka Wa Ta’ala. Mereka mengakibatkan tandingan bagi Allah ‘Azza Wa Jalla. Mereka menyebut ‘Isa ialah Allah, mereka menyebut ‘Isa ialah anak Allah dan salah seorang dari yang tiga (Trinitas). Perkataan ini sejatinya sudah dijelaskan Al-Quranul Karim.

Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, niscaya orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. (Q.S. Al-Maa’idah : 73)


Pada ayat lain Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putera Maryam", padahal Al-Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka niscaya Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (Q.S. Al-Maa’idah : 72)

Pada goresan pena kali ini kita akan menjelaskan kedudukan ‘Isa dengan yang sebenar-benarnya. Simak selengkapnya.

‘Isa ‘alaihissalam bukanlah yang kuasa dan bukanlah anak tuhan

Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al-Masih itu putera Allah." Demikianlah itu ucapan mereka dengan lisan mereka, mereka memalsukan perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka hingga berpaling? (Q.S. At-Taubah : 30)

Pada ayat lain Allah Ta’ala berfirman,

Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kau menyampaikan kepada manusia: "Jadikanlah saya dan ibuku dua orang yang kuasa selain Allah?." Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku menyampaikan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika saya pernah menyampaikan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan saya tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui kasus yang ghaib-ghaib." Aku tidak pernah menyampaikan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan ialah saya menjadi saksi terhadap mereka, selama saya berada di antara mereka. Maka sesudah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau ialah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka ialah hamba-hamba Engkau, dan kalau Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Al-Maa’idah : 116-118)

Nabi ‘Isa ‘alaihissalam ialah seorang insan biasa, ia makan dan minum sepertimana manusia. Beliau ialah insan biasa yang diberi nikmat kenabian oleh Allah Tabaraka Wa Ta’ala sebagaimana para nabi/rasul lainnya

Al-Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) gejala kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu). (Q.S. Al-Maa’idah : 75)


Nabi ‘Isa ‘alaihissalam ialah nabi dan rasul Allah Ta’ala

Berkata Isa: "Sesungguhnya saya ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia mengakibatkan saya seorang nabi, (Q.S. Maryam : 30)

Pada ayat lain Allah Ta’ala berfirman,

Wahai Ahli Kitab, janganlah kau melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kau menyampaikan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al-Masih, Isa putera Maryam itu, ialah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kau kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kau mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari memiliki anak, segala yang di langit dan di bumi ialah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara. (Q.S. An-Nisaa’ : 171)

Ayat lainnya,

Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya saya telah tiba kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu saya membuat untuk kau dari tanah berbentuk burung; kemudian saya meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan saya menyembuhkan orang yang buta semenjak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan saya menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan saya kabarkan kepadamu apa yang kau makan dan apa yang kau simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu ialah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, kalau kau sungguh-sungguh beriman. (Q.S. Ali ‘Imran : 49)

Lalu bagaimana dengan mukjizat Nabi ‘Isa lahir tanpa ayah? Itu gampang bagi Allah, sebagaimana Allah Ta’ala membuat Adam tanpa ayah dan ibu. Allah hanya berkata, “kun”, maka terjadilah sesuai yang dikehendaki-Nya.

Sesungguhnya misal (penciptaan) ‘Isa di sisi Allah, ialah menyerupai (penciptaan) Adam. Allah membuat Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. (Q.S. Ali ‘Imran : 59)

Lalu bagaimana dengan ayat bahwa ‘Isa tahu kapan hari Kiamat?

Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memperlihatkan pengetahuan wacana hari kiamat. Karena itu janganlah kau ragu-ragu wacana simpulan zaman itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. (Q.S. Az-Zukhruf : 61)

Sepertinya kita setuju bahwa para nabi telah memberikan info wacana hari Kiamat, tanda-tandanya dan bagaimana terjadinya. Itu semua ialah pengetahuan yang didapat melalui wahyu dari Allah Jalla Jalaluh. Hal itu juga pernah disampaikan Nabi Nuh ‘alaihissalam dan para nabi lainnya. Bedanya ialah kelak Nabi ‘Isa akan turun kembali ke muka bumi (kali kedua) untuk menjelaskan kepada kaum Kristen/Nasrani bahwa dia bukanlah tuhan. Turunnya ia di Damaskus kelak merupakan mengambarkan datangnya hari Kiamat. Itulah yang dimaksud ayat di atas.

Lalu bagaimana dengan ayat pengangkatan ‘Isa ke langit?

Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat ‘Isa kepada-Nya. Dan ialah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. An-Nisaa’ : 158)

Perhatikan ayat di atas, “Allah telah mengangkat ‘Isa”. Kaprikornus Nabi ‘Isa bukan dengan kemampuannya sendiri terangkat ke langit. Akan tetapi Allah-lah yang mengangkat ia ke langit. Kaprikornus bukan ‘Isa yang berkuasa, akan tetapi Allah-lah Yang Maha Kuasa. Memang ‘Isa ketika ini belum wafat, ia ketika ini di langit. Kelak ia akan turun kembali ke bumi menyerupai yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Kesimpulannya, kedudukan ‘Isa di Islam dan yang bekerjsama ialah ia seorang insan biasa yang diberi nikmat kenabian. Beliau ialah nabi sekaligus rasul Allah Tabaraka Wa Ta’ala. Sebagaimana para rasul lainnya, ‘Isa juga diberikan mukjizat oleh Allah untuk membenarkan anutan tauhid yang dibawanya. Beliau memang sanggup menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang sakit, membuat burung dari tanah dan sebagainya. Tapi itu semua dilakukan atas izin Allah alias ‘Isa tidak punya kemampuan apa-apa wacana hal itu. Akan tetapi sayangnya umat Katolik meyakini hal itu sebagai salah satu bentuk bahwa ‘Isa (Yesus) itu tuhan. Nabi ‘Isa ketika ini belum wafat dan berada di langit. Kelak ia akan turun kembali ke bumi sebagai mengambarkan hari Kiamat, membunuh Dajjal dan juga meluruskan anutan umat Katolik yang sudah membelot 360 derajat. Beliau akan turun sebagai umatnya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (umat Islam). Beliau bukanlah yang kuasa dan bukanlah anak tuhan. Itulah keyakinan yang benar mengenai ‘Isa ‘alaihissalam, bukan menyerupai keyakinan orang Katolik ketika ini.


Semoga pembahasan ini bermanfaat bagi kita semua.

Diselesaikan pada 3 Rajab 1438 Hijriyah/31 Maret 2017


Demikianlah Artikel Kedudukan 'Isa Di Islam

Sekianlah artikel Kedudukan 'Isa Di Islam kali ini, Semoga bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Kedudukan 'Isa Di Islam dengan alamat link https://downloadlagu-new.blogspot.com/2015/07/kedudukan-di-islam.html

0 Response to "Kedudukan 'Isa Di Islam"

Posting Komentar