Al-Quran Bimbang Memakai Kata Atau?

Al-Quran Bimbang Memakai Kata Atau? - Hallo sahabat Downloadtan Bebas MP3, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Al-Quran Bimbang Memakai Kata Atau?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Pengetahuan Islam, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Al-Quran Bimbang Memakai Kata Atau?
link : Al-Quran Bimbang Memakai Kata Atau?

Baca juga


Al-Quran Bimbang Memakai Kata Atau?

Quran mempunyai kebimbangan dalam hal ukuran Al-Quran Bimbang Menggunakan Kata Atau?
Al-Quran Bimbang Menggunakan Kata Atau?

shahidnur.blogspot.com- Ada tuduhan dari seorang da’i Katolik bahwasannya Al-Quran mempunyai kebimbangan dalam hal ukuran. Dia menuduh itu alasannya ialah di dalam Kitab mereka (Alkitab) juga terdapat kebimbangan, menyerupai ayat-ayat di bawah ini.

Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk wanita dan anak-anak. (Matius 14 : 21)

Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung alasannya ialah angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia tiba kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. (Markus 6 : 48)

Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, kemudian kegelapan mencakup seluruh kawasan itu hingga jam tiga, (Lukas 23 : 44)

Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, alasannya ialah itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas. (Yohanes 4 : 6)

Dan masih banyak lagi ayat lainnya.


Nah. Pihak Katolik ini sudah tidak sanggup mengelak bahwa memang terdapat kebimbangan di Injil mereka. Begitu berbagai ayat yang memakai kata “kira-kira”. Mereka dengan senang hati menerimanya. Karena berdasarkan mereka Injil ditulis dan disalin oleh insan biasa yang sanggup benar dan sanggup salah. “Dia” membalas umat Islam bahwa di Al-Quran juga ada kebimbangan. Dia pun mengutip 2 ayat Al-Quran ini.

Dan Kami utus ia kepada seratus ribu orang atau lebih. (Q.S. Ash-Shaaffaat : 147)

maka jadilah ia bersahabat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih bersahabat (lagi). (Q.S. An-Najm : 9)

Sebenarnya kami tidak mau menanggapi terlalu banyak wacana ini alasannya ialah si “dia” tidak mengerti bahasa Arab yang notabennya sebagai bahasa Al-Quranul Karim. Namun biar umat Islam tahu dan tidak tergoyah imannya, kami akan membahasnya.

Pertama, kata atau di dalam bahasa Arab yaitu أَوْ. Di dalam Al-Quran kata ini banyak sekali. Kembali ke pertanyaan, apakah ini memperlihatkan kebimbangan Al-Quran menyerupai ayat :

Dan Kami utus ia kepada seratus ribu orang atau lebih. (Q.S. Ash-Shaaffaat : 147)

Ternyata tidak. Al-Quran terpelihara dari segala macam kerusakan, kesalahan dan murni dijaga 100% oleh Allah. Bagaimana mungkin Al-Quran bimbang, sementara Tuhan kita yakni Allah ialah Maha Teliti. Allah sudah membuat semuanya berdasarkan ukuran

Sesungguhnya Kami membuat segala sesuatu berdasarkan ukuran. (Q.S. Al-Qamar : 49)

Kalau satu ya satu, kalau dua ya dua, kalau seribu ya seribu, tidak ada kira-kira, kurang lebih, sekitar. Perhatikan ayat-ayat di bawah ini.

(Ingatlah), saat kau memohon pertolongan kepada Tuhanmu, kemudian diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala sumbangan kepada kau dengan seribu malaikat yang tiba berturut-turut." (Q.S. Al-Anfaal : 9)

Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya ialah seribu tahun berdasarkan perhitunganmu. (Q.S. As-Sajdah : 5)

Perempuan yang berzina dan pria yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kau untuk (menjalankan) agama Allah, kalau kau beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) eksekusi mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. (Q.S. An-Nuur : 2)


Lantas bagaimana dengan tuduhannya. Bukankah kata atau pada Surah Ash-Shaaffaat ayat 147 dan An-Najm ayat 9 memperlihatkan kebimbangan? Tidak. Kata “atau” yang diterjemahkan dari أَوْ artinya bukan makna perbandingan, namun penegasan. 

Dan Kami utus ia kepada seratus ribu orang atau lebih. (Q.S. Ash-Shaaffaat : 147)

Maka makna ayat di atas ialah “Kami utus ia kepada seratus ribu orang bahkan lebih dari itu”

maka jadilah ia bersahabat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih bersahabat (lagi). (Q.S. An-Najm : 9)

Begitu pula ayat di atas, “Maka jadilah ia bersahabat sejarak dua ujung busur panah bahkan lebih bersahabat lagi dari pada itu.”

Untuk bukti konkretnya sanggup diperhatikan ayat-ayat di bawah ini.

Kemudian sesudah itu hatimu menjadi keras menyerupai batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah kemudian keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, alasannya ialah takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kau kerjakan. (Q.S. Al-Baqarah : 74)

Tidakkah kau perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka: "Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat!" Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada insan (musuh), menyerupai takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata: "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami hingga kepada beberapa waktu lagi?" Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan alam abadi itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kau tidak akan dianiaya sedikitpun. (Q.S. An-Nisaa’ : 77)

Apabila kau telah menuntaskan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kau menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara insan ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. (Q.S. Al-Baqarah : 200)

Maksud Allah Ta’ala ialah untuk penegasan sebagai bentuk perhatian lebih. Kita ambil contoh, dia itu berpengaruh atau sangat berpengaruh sekali. Maksudnya ialah ia itu berpengaruh bahkan sangat berpengaruh sekali, bukan berarti perbandingan apakah ia berpengaruh ataukah sangat berpengaruh sekali.

Makara terjawablah fitnah dan tuduhan dari da’i Katolik tersebut.

Walhamdulillah. Benarlah firman Allah Ta’ala,

Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan verbal (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya." (Q.S. Ash-Shaff : 8)

Mereka hendak menuduh Al-Quran, tetapi mereka malah tidak sadar di Injil mereka sendiri terdapat kesalahan fatal.

Dan merekapun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari. (Q.S. An-Naml : 50)


Semoga pembahasan ini bermanfaat. Dan semoga Allah Ta’ala memperlihatkan hidayah kepada si “dai” Katolik ini biar memeluk agama Islam, agamanya Nabi ‘Isa, agamanya para nabi semuanya.

Diselesaikan pada 28 Rabiul Awwal 1439 Hijriyah/16 Desember 2017 Masehi.


Demikianlah Artikel Al-Quran Bimbang Memakai Kata Atau?

Sekianlah artikel Al-Quran Bimbang Memakai Kata Atau? kali ini, Semoga bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Al-Quran Bimbang Memakai Kata Atau? dengan alamat link https://downloadlagu-new.blogspot.com/2015/07/al-quran-bimbang-memakai-kata-atau.html

0 Response to "Al-Quran Bimbang Memakai Kata Atau?"

Posting Komentar